Menu

Minggu, 25 Desember 2016

MEMUPUK RASA PERSATUAN PADA HARI YANG KITA TUNGGU




A.   Apa ShalatJum’at itu?
Shalat Jumat  adalah shalat dua  rakaat  dengan  berjamaah  yang  dilaksanakan
sesudah  khotbah  Jumat  pada  waktu dzuhur  di  hari  Jumat.  Hukumnya  wajib  bagi laki-laki yang sudah  memenuhi syarat.
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat di hari Jumat,  maka  bersegeralah  kamu  kepada  mengingat Allah dan tinggalkan  jual beli.” (Q.S.  al-Jumu’ah/62: 9)
ShalatJumat pada prinsipnya sama dengan shalat wajib yang dilaksanakan secara berjamaah shalatJumat adalah shalatwajib atau fardhu ‘ain yang dilaksanakan oleh setiap muslim laki-laki dalam setiap minggunya pada hari Jumat.
Shalat Jumat dilaksanakan secara berjamaah dan tidak boleh dilakukan sendiri-sendiri. Agar shalat Jumat dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan  yang berlaku, maka kalian harus  mengetahui ketentuan-ketentuannya.
B.   Ketentuan ShalatJum’at
1.  Syarat Wajib Shalat Jumat
Shalat Jumat dilaksanakan dengan syarat-syarat sebagai berikut.
a.  Islam.
b.  Ballig (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan.
c.  Berakal, orang gila tidak wajib.
d.  Laki-laki, perempuan tidak diwajibkan.
e.  Sehat, orang yang sedang sakit atau berhalangan tidak diwajibkan.
f.  Menetap (bermukim), orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) tidak wajib.
2.  Syarat Sah Mendirikan Shalat Jumat
Shalat Jumat dianggap sah  apabila memenuhi  syarat sebagai berikut.
a.  Dilaksanakan  di  tempat  yang  telah dijadikan  tempat  bermukim  oleh penduduknya,  baik  di  perkotaan maupun  di  pedesaan.  Oleh  karena itu, tidak sah mendirikan shalat Jumat di  ladang-ladang  yang  penduduknya hanya singgah di sana untuk sementara waktu saja.
b.  Dilaksanakan secara berjamaah. Tidak sah  hukumnya  apabila shalat Jumat dilaksanakan  sendiri-sendiri.  Para  ulama berbeda pendapat tentang jumlah orang untuk dapat mendirikan shalatJumat. Sebagian ulama mengatakan minimal  40  orang  dan  ada  yang  mengatakan minimal 2  orang.
c.  Dilaksanakan pada waktu dzuhur.  Hal ini sesuai dengan hadis Nabi:
Dari Anas bin Malik,” Sesungguhnya Rasulullah saw. shalat Jumat ketika
matahari telah tergelincir.”(H.R. Bukhari)
d.  Shalat Jumat dilaksanakan dengan didahului dua khotbah.
3.  Khotbah  Jumat
Khotbah Jumat merupakan nasihat dan tuntunan ibadah yang disampaikan oleh khatib kepada jamaah shalat Jumat. Perhatikan rukun dan syarat khotbah Jumat ini.
a.  Rukun  khotbah Jumat
1)  Mengucapkan puji-pujian kepada Allah Swt.
2)  Membaca ¡alawat atas Rasulullah saw.
3)  Mengucapkan dua kalimat syahadat.
4)  Berwasiat  (bernasihat).
5)  Membaca ayat al-Qur'an pada salah satu dua khotbah.
6)  Berdoa untuk semua umat Islam pada khotbah yang kedua.
b.  Syarat Khotbah Jumat
1) Khotbah Jumat dilaksanakan tepat siang hari  saat  matahari  tinggi  dan  mulai bergerak condong ke arah Barat.
2)  Khotbah  Jumat  dilaksanakan  dengan berdiri jika mampu.
3)  Khatib  hendaklah  duduk  di  antara  dua khotbah.
4)  Khotbah disampaikan dengan suara yang keras dan jelas.
5)  Khotbah dilaksanakan secara berturut-turut jarak antara keduanya.
6)  Khatib suci dari hadas dan najis.
7)  Khatib menutup aurat.
c.  Sunah Khotbah Jumat
1)  Khotbah dilaksanakan di atas mimbar atau tempat yang tinggi.
2) Khotbah disampaikan dengan kalimah yang fasih, terang, dan mudah dipahami.
3)  Khatib menghadap ke jamaah shalat Jumat.
4)  Khatib membaca shalawat atau yang lainnya di antara dua khotbah.
5)  Khatib  menertibkan  tiga  rukun,  yaitu  dimulai  dengan  puji-pujian,  salawat Nabi, dan berwasiat.
6)  Jamaah shalat Jumat  hendaklah  diam,  tenang  dan  memperhatikan  khotbah Jumat.
7)  Khatib hendaklah memberi salam.
8)  Khatib hendaklah duduk  di kursi  mimbar sesudah  memberi salam dan
mendengarkan adzan.
d.  Sunah yang Berkaitan dengan Shalat Jumat
1)  Mandi terlebih dahulu sebelum pergi ke masjid.
2)  Memakai pakaian yang bagus  dan disunahkan berwarna putih.
3)  Memakai wangi-wangian.
4)  Memotong  kuku,  menggunting kumis,  dan menyisir  rambut.
5)  Menyegerakan pergi ke  masjid untuk melaksanakan shalat Jumat.
6) Melaksanakan salat tahiyatul masjid (shalat untuk menghormati masjid)
7)  Membaca al-Qur'an atau  dzikir sebelum khotbah Jumat.
8)  Memperbanyak doa dan  ¡alawat atas Nabi Muhammad saw.
e.  Adab Melaksanakan Shalat Jumat
1)  Meluruskan shaf (barisan shalat). shaf di  depan  yang  masih  kosong  segera diisi.  Salah  satu  kesempurnaan shalat berjamaah  adalah shafnya  lurus  dan rapat.
2)  Ketika  khatib  sedang  berkhotbah,  tidak  boleh  berbicara  satu  kata  pun. Berkata-kata saat khotbah berlangsung menjadikan shalat Jumat sia-sia. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw.  bersabda yang artinya:
“Jika  engkau  berkata  pada  sahabatmu  pada  hari  Jumat,  ‘diamlah,
dan  khatib  sedang  berkhotbah!  ”Sungguh  engkau  telah  berkata  sia-sia.” (H.R. Bukhari Muslim).
Hadis lain  yang  diriwayatkan  oleh  Ibnu  ‘Abbas.  Ia  berkata  bahwa
Rasulullah bersabda yang artinya: “Barang siapa yang berbicara pada saat imam khotbah Jumat, maka ia  seperti  keledai  yang  memikul  kitab,  sedangkan  yang  mengingatkan orang untuk diam, maka tidak sempurna shalat Jumatnya.” (H.R. Ahmad).
f.  Hikmah Shalat Jumat
1)  Memuliakan hari Jumat.
2)  Menguatkan  tali  silaturrahmi.  Kita  bisa  mengetahui  kondisi  jamaah  yang lainnya. Misalnya, jika kita melihat ada jamaah sedang dilanda kesusahan hidup,  kita  bisa  membantu  mereka.  Atau,  jika  ada  yang  jarang  ke  masjid karena  sakit,  kita  bisa  menjenguk  mereka. Bahkan,   jika  kita  melihat  ada yang  bermaksiat,  kita  bisa  langsung  menasihatinya.  Dari  sini  umat  Islam bisa  mewujudkan  semangat  tolong-menolong  dalam  kebaikan  dan  takwa sekaligus  saling  menasihati  dalam  kebaikan  dan  kesabaran  dengan amar ma'ruf dan nahi munkar.
3)  Berkumpulnya umat Islam dalam masjid merupakan salah satu cara untuk mencari barakah Allah Swt.
4)  Dengan sering berjamaah di masjid, bisa menambah semangat bekerja kita karena terbiasa melihat orang-orang yang semangat beribadah di masjid.
5)  Melipatgandakan pahala kebaikan.
6)  Membiasakan diri untuk disiplin terhadap waktu.
4.  Halangan Shalat Jumat
Hal-hal  yang  dapat  dijadikan  alasan  untuk  boleh  tidak shalat Jumat  adalah sebagai berikut.
a.  Sakit.  Orang  yang  sakit  diperbolehkan  tidak  melaksanakan shalat Jumat, tetapi harus  melaksanakan shalat dzuhur.
b.  Hujan  lebat,  angin  kencang,  dan  bencana  alam  yang  menyulitkan  untuk
melaksanakan shalat Jumat.
c.  Musafir,  yaitu seseorang yang sedang melaksanakan perjalanan jauh.
d.  Perjalanan menuju tempat melaksanakan shalat Jumat tidak aman.
C.   Aku Ingin Bisa ShalatJum’at
Kamu selalu melaksanakan shalatJumat, bukan ? Sekarang saatnya mengetahui ketentuan mengenai praktik shalat Jumat. Semoga ibadah shalatJumat kalian menjadi semakin  sempurna. Walaupun shalat Jumat hanya  diwajibkan  kepada  laki-laki, perempuan  juga  harus  mengerti  tentang  tata  cara  atau  ketentuannya.  Pada  bagian ini kalian akan berlatih shalat Jumat.
Tata cara pelaksanaan shalat Jumat secara umum adalah sebagai berikut.
1.  Bersihkan  terlebih  dahulu  badan,  pakaian,  dan  tempat  dari hadas dan najisatau kotoran.
2. Sebelum berangkat ke masjid disunahkan untuk mandi terlebih dahulu, memotong kuku, mencukur kumis, dan menghilangkan bau yang tidak sedap.
3.  Pakailah  pakaian  yang  bersih  (disunahkan  yang  berwarna  putih, memakai
kopiah, dan memakai wangi-wangian.)
4. Segera pergi ke masjid dan melaksanakan shalat tahiyyatul masjid (shalat menghormati masjid) dua rakaat sebelum duduk.
5. Sambil  menunggu  khatib  naik  mimbar  disunahkan  membaca dzikir, shalawatNabi dan membaca Al-Qur'an.
6. Ketika masuk waktu dzuhur muaddzin mengumandangkan adzan yang pertama.
7. Setelah selesai adzan jamaah melaksanakan shalat sunnah qabliyyah/shalat sunat Jumat.
8. Khatib naik ke mimbar mengucapkan salam, muaddzin mengumandangkan adzanyang kedua.
9. Bagi yang melaksanakan shalat Jumat dengan azan sekali, maka sebelum azan khatib  naik  mimbar,  kemudian  dikumandangkan  azan.  Setelah  azan  selesai, khatib melaksanakan khutbah.
10. Khatib menyampaikan khotbahnya dengan dua kali khotbah diselingi dengan
duduk  di antara dua khotbah.
11. Pada  saat  khotbah  dibacakan,  jamaah  memperhatikan  dengan  khusuk,  tidak bercakap-cakap, meskipun suara khotbah tidak terdengar.
12. Setelah  selesai  khotbah,  muadzin  mengumandangkan iqamah,  sebagai  tanda dimulainya shalat Jumat.
13.  Jamaah bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Jumat.
14.  Sebelum shalat dimulai,  imam  hendaknya  mengingatkan  makmum  untuk
merapatkan dan meluruskan shaf serta mengisinya yang masih kosong.
15.  Imam memimpin shalat Jumat berjamaah dua rakaat.
16.  Jamaah disunahkan untuk berdzikir dan berdoa setelah selesai shalat Jumat.

17.  Sebelum  meninggalkan  masjid  jamaah  disunahkan  untuk  melaksanakan shalat unnah  ba’diyah terlebih  dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar