Menu

Minggu, 25 Desember 2016

INDAHNYA KEBERSAMAN DENGAN BERJAMAAH



A.   Ayo Shalat Berjamaah
Tahukah kamu apakah shalatberjamaah itu ? shalat berjamaah adalah shalatyang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.Nah, shalat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara  berjamaah,  bukan  sendiri-sendiri  (munfarid).  Kalian  perlu  tahu bahwa hukum shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.  Bahkan,  sebagian  ulama  mengatakan  hukum shalat berjamaah  adalah fardhu  kifayah.
Keutamaan shalat berjamaah bila dibandingkan shalat munfaridadalah dilipatkan 27  derajat. Hadis Rasulullah saw. :
“Dari  Ibnu  Umar  r.a.,  Rasulullah saw.  bersabda,  “shalat berjamaah  lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua  puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan  Muslim).
Keistimewaan lain bagi orang yang rajin shalatberjamaah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt.  dari api neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.
“Dari  Anas  bin  Malik  r.a.,  dari  Nabi  Muhammad  saw.,  sesungguhnya  beliau bersabda:  “Barangsiapa  shalat  di  masjid  dengan  berjamaah  selama  empat  puluh malam,  dan  tidak  pernah  tertinggal  pada  rakaat  pertama  dari  shalat  Isya,  maka Allah akan membebaskan  baginya dari  api neraka.” (H.R.  Ibnu  Majah).
Apakah kalian ingin mengetahui lebih jauh mengenai shalatberjamaah? Bacalah pembahasan berikut ini.
1. Syarat  Sah  Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah sah  apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Ada imam.
b. Makmum berniat untuk mengikuti imam.
c. Shalatdikerjakan dalam satu majelis.
d. Shalat makmum sesuai dengan Shalatnya imam.
Kedudukan imam dalam shalat berjamaah sangat penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah shalat sehingga  untuk  menjadi  imam  ada  syarat
tersendiri. Syarat yang dimaksud adalah :
a.  Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta perkara yang membatalkan shalat,
b.  Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'an,
c.  Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain,
d.  Berakal sehat,
e.  Ballig,
f.  Berdiri pada posisi paling depan,
g.  Seorang  laki-laki  (perempuan  juga  boleh  jadi  imam  kalau  makmumnya perempuan semua), dan
h.  Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.
Sedangkan syarat-syarat menjadi makmum adalah seperti berikut.
a.  Makmum berniat mengikuti imam,
b.  Mengetahui gerakan shalatimam,
c.  Berada dalam satu tempat dengan imam,
d.  Posisinya di belakang imam, dan
e.  Hendaklah shalat makmum sesuai dengan shalat imam, misalnya imam shalat asar makmum juga shalat asar
2. Makmum Masbuq
Makmum Masbµq adalah  makmum yang  tidak  sempat  membaca  surat al-fatihah bersama imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni  makmum  yang  dapat  mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama imam.Jika  kalian  dalam  kondisi  ketinggalan berjamaah seperti ini, perlu kecermatan dalam tata cara menghitung jumlah rakaat. Untuk itu, perhatikan beberapa ilustrasi peristiwa berikut. Penjelasan ini sangat penting, siapa tahu kalian mengalaminya:
Ilustrasi  1
Pada  saat  makmum  datang  untuk  berjamaah shalat asar,  imam  masih  berdiri pada rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram,dan membaca al-Fatihah. Namun, sebelum selesai membaca al-Fatihahimam rukuk, maka dalam keadaan ini makmum  harus  segera  rukuk  mengikuti  imam  tanpa  harus  menyelesaikan  bacaan al-Fatihah.  Makmum  semacam  ini  masih  dinyatakan  mendapatkan  seluruh  rakaat bersama  imam.  Jadi,  Pada  saat  imam  menutup shalat dengan  salam,  makmum tersebut ikut salam.
Ilustrasi  2
Pada  saat  makmum  datang  untuk  berjamaah shalat 'Asar,  imam  sedang  rukuk untuk rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah meskipun  hanya  satu  ayat.  Lalu,  makmum  segera  rukuk  mengikuti  imam  tanpa harus  menyelesaikan  bacaan  al-Fatihah.  Makmum  semacam  ini  masih  dinyatakan mendapatkan  seluruh  rakaat  bersama  imam.  Jadi,  pada  saat  imam  menutup shalatdengan salam, makmum tersebut ikut salam.
Ilustrasi  3
Pada  saat  makmum  datang  untuk  berjamaah  shalat  asar,  imam  sedang i‘tidalatau sujud untuk rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan langsung i‘tidal atau  sujud  bersama  imam.  Pada  saat  imam  menutup shalat dengan  salam, makmum berdiri lagi untuk menambah kekurangan rakaat yang belum selesai.
3. Halangan shalat Berjamaah
Shalat berjamaah  dapat  ditinggalkan,  kemudian  melakukan shalat sendirian
(munfarid).  Faktor yang menjadi halangan itu adalah :
a.  Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalatberjamaah,
b.  Angin kencang yang sangat membahayakan,
c.  Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah,
d.  Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil, dan
e.  Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol.
B.   Tata Cara ShalatBerjamaah
Berdasarkan ketentuan di atas, praktik shalatwajib berjamaah adalah sebagai berikut.
1.  shalat berjamaah  diawali  dengan adzn dan iqamah, tetapi  kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqamah saja.
2.  Barisan shalat (shaf)  di  belakang imam  diisi  oleh  jamaah  laki-laki, sementara jamaah perempuan berada di belakangnya.
3.  Di  dalam  melaksanakan shalat berjamaah seorang imam membaca bacaan shalat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang dinyaringkan adalah:
a.  Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi’,dan salam;
b. Bacaan al-Fatihah dan  ayat-ayat al-Qur'an pada  dua  rakaat  pertama shalatMagrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga dengan shalat Jumat, gerhana, istisqa, ’idain (dua hari raya), Tarawih dan Witir;
c. Bacaan  amin  bagi  imam  dan  makmum  setelah  imam  selesai  membaca al-fatihahyang dinyaringkan.
4.  Makmum  harus  mengikuti  gerakan  imam  dan  tidak  boleh  mendahului gerakan imam;
5. Setelah  salam,  imam  membaca dzikir dan  doa  bersama-sama  dengan  makmum atau membacanya sendiri-sendiri.
C.   Pembiasaan Shalat Berjamaah
Perbandingan pahala antara shalat sendirian dan dengan shalatberjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena shalat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:
1.  Menjalin silaturahmi antarsesama;
2.  Mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3.  Menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4.  Menahan dari kemauan sendiri (egois);
5.  Mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.
Sikap  kecintaan  kepada shalat berjamaah  dapat  diwujudkan  melalui  perilaku sebagai berikut.
1. Ketika  masuk  waktu shalat segera  menuju  ke  masjid  dan  mengumandangkan atau mendengarkan adzan.
2.  Ketika mendengar adzan segera menuju masjid.
3.  Mengajak teman-temannya untuk shalat berjamaah.
4.  Suka  menjalin tali silaturahmi antara sesama di masjid.
5.  Senang mendatangi majelis taklim untuk menuntut ilmu agama.
6. Tidak  suka  membeda-bedakan  status  sosial  seseorang,  karena kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
7. Taat kepada pimpinan selama tidak melakukan kesalahan. Apabila pimpinan salah  kita  wajib  mengingatkan  ke  jalan  yang  benar,  temasuk  di  dalam  taat kepada kedua orang tua dan guru.

8.  Menjaga persatuan dan kesatuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar